Googgle Translate

Rabu, 17 November 2010

Bagaimana Membuat Motion Blur dalam Fotografi

Menangkap gerakan dalam sebua gambar identik dengan pemikiran orang tentang olahraga atau apa-apa saja yang bergerak cepat. Namun sebenarnya tidak semuanya seperti yang demikian itu.
ada beberapa tips yang biasanya digunakan untuk mengasilkan foto yang seolah-olah menggambarkan kejadian yang bergerak dengan cepat, biasanya di sebut dengan moving dan panning.
kita akan bahas beberapa tips disini untuk menghasilkan foto dengan effek bergerak/motion (panning/moving).

1. Turunkan  Shutter Speed Anda 
Alasan untuk gerakan blur adalah bahwa jumlah waktu yang rana kamera terbuka cukup panjang untuk memungkinkan sensor gambar kamera Anda untuk 'melihat' gerakan subjek Anda.Jadi nomor satu ujung dalam menangkap gerakan di gambar adalah untuk memilih kecepatan rana lebih lama.Jika kecepatan rana Anda dengan cepat (misalnya 1/4000th dari satu detik) itu tidak akan melihat gerakan banyak (kecuali obyek bergerak cepat besar) sedangkan jika Anda memilih kecepatan rana lebih lama (misalnya 5 detik), anda tidak perlu subjek Anda untuk bergerak sangat banyak sekali sebelum Anda mulai melihat kabur.
Berapa lamakah pengaturan kecepatan rana Anda?
Tentu saja kecepatan Objek adalah hal yang menentukan. seekor siput yang bergerak dan sebuah mobil balap yang bergerak akan memberikan hasil yang sangat berbeda pada kecepatan rana yang sama.
faktor lain adalah banyaknya cahaya yang ada pada saat akan melakukan dan membuat foto Panning/Moving tersebut
jadi berapa lama anda harus membuka rana kamera anda ...? jawabannya adalah "subjektif" tidak ada kamus baku dalam hal ini.


2. Hindari Getaran.
tangan yang kokoh diperlukan agar  agar hasil foto tidak terlihat getar (shake) apalagi yang di foto adalah objek bergerak dengan rana yang lambat, kemungkinan untuk shake sangat besar, namun ini bisa di siasati dengan dengan menggunakan Tripod.

3. Gunakan mode Manual atau Priority
Karena dua Mode ini kita bebas berkresi dengan shutter speed ( lamanya jendela rana membuka dn menangkap suatu objek )
selajutnya tinggallah praktek dan terus mencoba karena untu mengahsilkan foto dengan efek motion memang sangat di utamakan latihan dan tidak bosan untuk selalu mencoba
selamat berkarya

Sabtu, 06 November 2010

TIPS Memoto malam hari #2




Banyak diantara kita yang sering mengalami kesulitan bagaimana cara memotret di malam hari atau kurang cahaya supaya menghasilkan gambar yang berkualitas. Meskipun sekarang banyak kamera digital berkualitas dan ada kamera khusus ruang gelap yang dilengkapi sensor cahaya yang bisa mengatasi itu, tetap tidak ada salahnya kita simak tips berikut.
1. TIMING. Jika Anda harus memotret di luar ruangan di malam hari, pilihlah waktu sesaat setelah matahari terbenam, karena pada saat ini, langit masih menyimpan pendaran cahaya yang bagus. Apalagi jika ingin menambah tekstur cahaya di foto Anda. Pertimbangkan pula saat ketika bulan purnama atau bulan tinggi. Dengan pengaturan speed shutter yang tepat, Anda akan menghasilkan kualitas gambar bernuansa malam yang indah.
2. PERALATAN. Gunakan properti Tripod. Jika Anda tidak memiliki pertimbangkan alat bantu yang lain seperti obyek yang kokoh. Contohnya meja, pagar tembok. Semuanya untuk menahan kestabilan kamera Anda. Akan lebih baik jika Anda gunakan remote shutter atau kabel shutter. Karena bagaimana pun juga Kamera dengan kecepatan shutter yang rendah diperlukan untuk mengambil gambar di malam hari, untuk mendapatkan pasokan cahaya sebanyak mungkin. Untuk itu, kamera kita sangat rentan terhadap goyangan.
3. CUACA. Akan lebih bijaksana bagi Anda untuk memeriksa ramalan cuaca, supaya Anda tidak mendapatkan hujan pada saat mengambil gambar. Meskipun badai petir dan awan yang cerah akan membuat subjek yang spektakuler. Set shutter speed pada B-shutter speed atau shutter held open. Artinya shutter akan dipertahankan membuka selamat waktu exposure hingga 1 detik. Disarankan juga agar Anda membawa fixed-local lens, dengan kisaran dari 28mm ke 135mm minimum. Dengan posisi SLR terpasang ke tripod, setting juga pada ISO rendah (100 atau 200). Masih berhubungan dengan cuaca, perhatikan pula kondisi sekeliling. Hindari di bawah pohon yang berpotensi roboh atau air hujan yang tiba-tiba datang serta angin. Cek disini www.weatherscapes.com untuk persiapan lengkap terhadap kondisi cuaca buruk.
4. FLASH. Hindari penggunaan Flash. Anda dapat melakukannya dengan mudah dengan membawa tripod, atau jika Anda memiliki cahaya yang cukup untuk menembak tanpa Flash. Cahaya Flash ini membuat subjek Anda terlihat palsu, dan flash memantul dari jendela dan cermin, yang masih dapat dilihat bahkan jika mereka jauh di belakang.
5. Exposure dan Aperture. Gunakan kecepatan shutter lamban untuk memungkinkan lebih banyak cahaya untuk foto Anda. Secara umum, Anda ingin eksposur baik dari setengah detik atau lebih, tapi sebenarnya dengan dua atau tiga detik akan jauh lebih baik. Sedangkan aperture, sebuah situs Dasar Fotografi Digital yang memuat tips-tips memilih kamera digital merekomendasikan bahwa dengan lebih lamanya eksposur, Anda harus menggunakan aperture yang lebih kecil untuk menghindari setiap over-exposing dari lampu stasioner. dalam gambar. Sebaliknya, jika Anda menembak dengan shutter-speed yang lebih singkat, gunakan aperture yang lebih besar untuk menghindari noise gerak foto Anda.
6. ISO. Secara umum, Anda ingin kamera anda menggunakan nomor ISO yang lebih tinggi untuk mengimbangi kekurangan cahaya. Tetapi harus diingat, cek terus menerus hasil foto Anda, apakah tidak ada tekstur kasar atau grainy di sana.
7. Matikan fitur Anti-Shake. Karena sebelumnya kita sudah sarankan memakai Tripod, maka sebisa mungkin fungsi Anti-Goyang dinon-aktifkan. Karena
jika kamera stabil, fungsi-fungsi ini dapat memberikan efek goyang yang otomatis ketika fungsi Anti-shake ini berusaha untuk melawan sesuatu yang sebenarnya tidak ada.
8. Perhatikan Keamanan. Dalam arti keseluruhan. Memotret di luar ruangan pada malam hari, tentu lebih tidak aman dari pada di siang hari atau di dalam ruangan. Anda harus pertimbangkan ketika ada barang-barang perlengkapan yang jatuh atau lebih jauh amankan dari tangan-tangan jahil. Apalagi kamera Anda adalah kamera yang berkualitas yang kadang bernilai mahal. Membawa senter atau lampu penerang pembantu dan asisten mungkin lebih bijaksana. Anda akan lebih berkonsentrasi dengan kegiatan fotografi Anda. Selamat beraktifitas ya.....

Anda memiliki artikel lain seputar tips-tips soal kamera dan fotografi..silakan komentar di bawah.  

Menghilangkan noise dengan software


Noise biasanya di sebabkan karena kurangnya pencahayaan, yang menyebabkan kamera haru di seting denga ISO tinggi agar lebih peka terhadap cahaya yang kurang (Under Exposure ).
Namun bagi yang punya koleksi foto berikut noise,… hehehe jangan berkecil hati. Karena ada satu software yang bisa mengurangi  intensitas noise tersebut sehingga foto akan kelihatan lebih halus dan lebih enak di pandang. Nama softwarenya adalah Noiseware Profesional, dan noisware ini bisa di integrasikan dengan Photoshop lho … artinya jika kita buka photoshop, maka noiseware akan ada di dalam menu Photoshop tersebut.
sudah pada punya apa belum….?
 kalau belum teman-teman bisa mendownloadnya disini.
Sekarang kita coba yuk …
Buka file foto yang ber “noise “ …ini foto temenku lho. makasih ya... Budi Rahman....yang kasih fotonya
Oh iya sebelumnya install dulu noisewarenya yang bisa di download disini  (for  free ).
Untuk cara instal noiseware silakan lihat  di sini
Oke kita lanjutkan
Setelah buka Photoshop maka kemudian klik menu filter
Cari aja di bawah.. . ada kata noiseware.   Klik menu itu.
Setelah itu noiseware terbuka.. mulailah berkreasi dengan noisware gunakan, sedikit feeling di perlukan juga.. hehehe tapi ga sulit-sulit banget lho…
ini hasil sebelum dan sesudah menggunakan noiseware profesional
 semoga bermanfaat

CARA INSTAL NOISEWARE


Cara Install Noisware
Hai Friends.. mungkin kalian pernah mendapatkan hasil foto kalian penuh dengan bintik-bintik atau noise.. sangat  tidak enak untuk dilihat. Kali ini saya share tentang software penghilang noise dan cara mengistallnya.
Sebelumnya jika teman-teman belum punya software ini silakan download dulu di sini.
Setelah teman-teman download. Klik dua kali file hasil download tadi ( filenya dalam bentuk Rar ya ).
 Setelah itu tentukan dimana lokasi kita akan menginstallnya biasanya aku install di folder
C: \program files\adobe\adobe photoshop CS3\plugin…..
Di folder plugin itu aq bikin folder baru dengan nama  Imagenomic  ( karena noiseware itu kepunyaan imagenomic)
Jadi kira-kira begini C: \program files\adobe\adobe photoshop CS3\plugin\imagenomic\
Setelah itu noiseware sudah integrasi dengan photoshop CS3 .. ( karena aku pakai CS3… namun noiseware ini suppot buat potoshop jenis apa saja).
Noiseware siap digunakan..
Untuk tutorial cara menggunakan noiseware bisa di lihat disini
Semoga ada manfaatnya

Jumat, 05 November 2010

FILTER CPL, FUNGSI DAN KEGUNAANNYA

Kali ini saya mencoba untuk membahas tentang filter yang biasanya di gunakan oleh para photographer.
sebenarnya ada banyak jenis filter. Tapi karena blog ini di dedikasikan untuk pemula, maka cukup beberapa jenis filter yang kita coba bahas disini yang konon merupakan filter yang wajib di miliki oleh seorang photographer.
oke friends let's begin....
Filter UV. Filter UV ini sebenarnya tidak terlalu berpengaruh pada hasil foto. Filter UV hanya sebagai pelindung lensa dari sinar ultra violet yang konon dapat menyebabkan kerusakan pada lensa. Dan juga sekaligus berfungsi melindungi lensa dari debu,sentuhan jari dan sejenisnya. Mending Filter ini yang kotor atau rusak dari pada permukaan lensanya khan, karena harga filter UV ini juga cukup murah. Jadi sangat disarankan filter ini dipasangkan di lensa anda.

Rabu, 03 November 2010

Mitos Menggunakan Format RAW

Fotografi terkesan sederhana dan mudah, semua kamera digital bisa menghasilkan gambar bagus dan menarik, bahkan kalo terjadi kesalahan ternyata tidak terlalu sulit untuk memotret ulang. Memang terlihat mudah ya, tapi sebenarnya banyak hal yang mesti dikuasai, terutama pengenalan terhadap teknik fotografi itu sendiri dan juga penguasaan teknis terhadap alat yang digunakan, terutama kameranya.
Suatu saat saya pernah berjumpa dengan seorang fotografer yang sudah malang melintang di dunia model dengan berbagai kegiatan aktif pada komunitas fotografi. Rasanya tidak pantas kalo saya menilai kemampuan mereka dibandingkan kemampuan saya sendiri. Oleh karenanya saya coba-coba meminjam kamera fotografer tersebut sambil “mengintip” setting teknis kamera yang digunakannya.
Syukurnya beliau dengan senang hati memberikan kameranya dan saya berkesempatan melihat hasil-hasil pemotretan dan berbagai setting yang digunakan. Ini beberapa setting yang saya perhatikan sangat disukai oleh rekan fotografer ini:

Always In Demand, Become A High Paying Industrial Product Photographer. We’ll Show You What Equipme

Powerful Landscape Photography.

Discover The Secrets Getting Your Landscape Photos Looking Like Professional Magazine Quality Photographs. Click Here!