Kontras Warna (gelap-terang)
Secara umum dapat dikatakan bahwa kualitas kamera video tergantung dari kepekaan lensanya terhadap cahaya. Lensa disebut peka jika ia dapat menangkap gradasi warna (gelap-terang) yang lebar. Makin tidak peka lensa, makin sulit ia menangkap gradasi warna. Oleh lensa yang kurang peka, titik warna yang “mendekati hitam” akan ditangkap sebagai titik hitam, dan titik warna yang “mendekati putih” akan ditangkap sebagai titik putih. Demikianlah kita mengenal gambar sebagai “tajam” atau “kurang tajam” berdasarkan kekayaan informasi warna dan gelap terang yang berhasil disajikan.Karena itu, agar dapat menangkap gambar obyek secara detil, usahakan pada layar kamera video agar gambar yang tertangkap memiliki kontras warna yang rendah. Berikut ini ialah contoh buruk : mengambil obyek manusia berkulit gelap, dengan latar belakang langit putih. Kamera video auto akan mengambil “cahaya rata-rata” sedemikian rupa sehingga sebagai hasilnya gambar obyek akan gelap. Sedangkan pada kamera yang cahayanya dapat disetting manual, jika bukaan cahaya (diafragma) diperbesar agar dapat menangkap detil warna pada tubuh manusia, maka pada bagian langit warnanya akan “meledak” yaitu putih amat terang.
Cahaya “Lembut” dan “Keras”
Cahaya yang lembut (soft) akan menghasilkan gambar yang lebih bagus dibandingkan dengan cahaya yang keras. Karena itu untuk keperluan shooting outdoor, terdapat waktu shooting yang ideal yaitu pagi atau sore hari dimana intensitas cahaya matahari tidak terlalu terang. Jika cahaya ini terlalu terang, sebaiknya dipakai semacam kain filter untuk menyaring cahaya yang menuju obyek shooting agar dihasilkan cahaya yang lebih soft.Pada penggunaan lambu buatan untuk indoor shooting, filter ini bisa dipakaikan pada sumber cahaya (lampu) sehingga cahaya akan berpendar dengan soft. Cara lainnya, cahaya dihadapkan ke atap atau tembok sehingga obyek shooting hanya akan menerima pantulan cahayanya yang lebih lembut.